Minggu, 06 November 2011

contoh iklan kaos oblong


contoh iklan kaos oblong
Ayo... Beli kaos kata-kata lucu!!

Di jamin memuaskan.................!!

Kaosnya bagus dan kata-kata di bajunya sangat menarik dan lucu-lucu..

tunggu apa lagi !! datang segera ke toko kami!

 harga : Rp50.000
Ukuran : S,M,L,XL,XXL
Lengan panjang : + 5000
Untuk pemsanan hub :085675666522

Cyberbully

TULISAN 1.1
CYBERBULLY
A.      SEKILAS TENTANG CYBERSPACE
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru” yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas. Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia  nyata, kini dapat juga dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace. Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut kehidupan artifisial.
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat : individu, antarindividu, dan komunitas
B.     SEKILAS TENTANG CYBERBULLY
Cyberbully merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, jejaring sosial, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel.
Di sejumlah negara maju, cyberbullying jadi salah satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari para orang tua dan guru. Mereka khawatir anak-anak yang sering menggunakan internet akan menjadi korban aksi tak bertanggung jawab ini. penyebab terjadinya cyberbullying bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi.
1.      Hal-hal yang menyebabkan Cyberbully
  1. berkomunikasi dengan sembarang orang yang tidak kita kenal dijejaring social.
  2. Sembarang mengupload atau mengirim foto ke jejaring social, karena dengan adanya internet foto dapat dengan mudah tersebar kemana-mana.
  3. Menaruh email asli pada akun profile jejaring social kita.
  4. Membuat password yang sederhana dan mudah di tebak.
  5. Memberi password pada orang lain walaupun itu teman dekat kita sendiri.
2.      Contoh-Contoh kasus Cyberbully
ketika seorang anak perempuan yang menghina temannya dengan menggunakan akun jejaring sosial temannya yang lain. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah masalah. Cyberbullying merupakan proses ketika anak-anak, disiksa, diancam, diganggu, atau dihina oleh anak-anak lainnya melalui internet, telepon seluler dan sebagainya yang berhubungan dengan jaringan internet.
3.      Cara Pencegahan Cyberbully
  1. Jangan merespon setiap aksi cyberbully yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
  2. Jangan membalas aksi pelaku.
  3. Adukan pada orang yang dipercaya.
  4. Simpan semua bukti – bukti aksi cyberbully dalam bentuk foto atau meng-capture.
  5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya.
C.    PENUTUP
Dalam berjejaring sosial pada saat ini, kita harus berhati-hati, beri peringatan tegas bahwa anda akan mengambil langkah hukum jika aksi tersebut terus berlangsung. Bila tindak cyber bullying sudah mengarah kepada tindak kekerasan, pemerasan atau pelecehan seksual, segera hubungi pihak kepolisian, biarkan pihak berwajib yang menanganinya.
Sumber:http://rainzacious.blogspot.com/2011/10/tulisan-cyberbully.htmlhttp://bigswamp.wordpress.com/2011/03/04/kasus-kasus-cyber-crime-part-3-cyber-bullying/

Sabtu, 05 November 2011

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Negara Serta Fungsinya


Tugas 1.1
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL & FUNGSINYA
Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:
-          Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
-          Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
-          Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
-          Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NEGARA & FUNGSINYA.
Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta. Dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :
-          Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
-          Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
-          Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
-          Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7789911
  

Kamis, 04 November 2010

Tugas Kuliah

                                        PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE



               1.Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :

               Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka men­capai tujuan yang sah ditetapkan.


        Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan rnempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen
a.    Planning (perencanaan)
  Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang hams dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang se­benarnya. Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik Sangat diperlukan dalam rangka rnengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan
b.    Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi­fungsi tersebut secara tepat
Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyek­tif
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang hams dilakukan untuk membina dan men­dorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaik. pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan   sebagainya. maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan. penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya

d. Controlling (pengendalian)
-           Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga             dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan.

-             Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan.
-           Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
2.MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen­capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung penger­tian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
      3.MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.


            4.MANAJEMEN DAN TATA KERJA

    Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adal sebagai berikut :

a. manajemen    : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
b.organisasi       : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompok kerja sama
c.tata kerja        : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut ham dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien



BAB 2.RUANG LINGKUP ORGANISASI METODE


1.SIFAT DAN MAKSUD ORGANISASI DAN METODE METODE

    pengertian organisasi dan metode, antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisa berjalan lancar.

    Jadi sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang diper­gunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.

2.PENGERTIAN EFESIENSI

    Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai berikut:

                                            Efisiensi  
= Output dibagi Input     

3.RUANG LINGKUP ORGANISASI DAN METODE

 
    Adanya sistem, prosedur dan tata kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber day manusia maupun penggunaan waktu yang tersedia.  

Minggu, 03 Oktober 2010

Tugas Kuliah

Definisi Dasar Teori Organisasi

A.    Organisasi
Adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secar sadar,dengan sebiah batasan yang relative dapat diidentifikasikan,yang atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen. Kesatuan social berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompokmorang yang berinteraksi satu sama lain.
B.     Sruktur Organisasi
·         Struktur Organisasi mempunyai 3 komponen :
a.       Kompleksitas : mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi.
b.      Formalisasi : tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawai.
c.       Sentralisasi : mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan.
C.    Arti Desain Organisasi
Mempertimbangkan konstruksi dan mengubah stuktur organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Mengkonstruksi dan mengubah sebuah organisasi sama seperti membangun atau memperbarui sebuah rumah.
D.    Arti Teori Organisasi
Teori organisasi adalah Disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek – aspek deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut.


E.     Perbandingan Teori Organisasi dengan Perilaku Organisasi.
1.      Teori Organisasi : mengambil pandangan makro,unit-unit analisisnya adalah organisasi itu sendiri / sub-sub utamanya.
2.      Perilaku Organisasi : mengambil pandangan mikro,memberi tekanan pada individu dan kelompok-kelompok kecil.
Perbedaan mikro makro menyebabkan tumpang tindih,missal factor-faktor structural mempunyai dampak terhadap perilaku pegawai.
F.     Pentingnya Mempelajari Teori Organisasi
  Organisasi adalah bentuk lembaga yang dominan dalam masyarakat kita.
   Organisasi meresap dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
   Untuk mengejar karier manajemen.
  Prasyarat meperoleh gelar à tidak akan member hasil.
G.    Perspektif Sistem
1.      Definisi Sistem : kumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung,diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesatuan.
2.      Jenis-jenis Sistem
  Sistem terbuka   karakteristik sistem terbuka
·         Kepekaan tehadap lingkungan
·         Umpan balik
·         Cyclical character : system terbuka merupakan kejadian berputar.
·         Negative Entropy : kemungkinan system hancur dan menghilang.
·         Steafy State : masukan energy untuk menahan entropy
·         Gerakan kearah pertumbuhan dan ekspansi
·         Keseimbangan mempertahankan menyesuaikan aktivitas
·         Equifinality : terdapat berbagai cara untuk mencapai tujuan
H.    Daur Hidup ( Life Cycle )
1.      Perspektif daur hidup : organisasi dilahirkan,tumbuh, dan akhirnya mati.
2.      Definisi daur hidup : merujuk pada sebuah pola perubahan yang dapat diramalkan.
3.      Tahapan daur hidup :
a.       Tahapan kewirausahaan (enteprenurial)
b.      Tahapan kebersamaan (collectivity)
c.       Tahapan formalisasi dan control (formalization & control)
d.       Tahapan perluasan struktur (elaboration of structure)
e.       Tahapan kemunduran (decline)
I.       Konsep Organisasi
Organisasi dikonsepkan dengan berbagai cara :
1.      Kestuan rasional dalam mengejar tujuan
Organisasi adalah untuk mencapai tujuan, dan perilaku para anggota organisasi dapat dijelaskan sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan tersebut.
2.      Koalisi dari pendukung (constituencies)
Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok yang masing-masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri.
3.      Sistem terbuka
Organisasi adalah system transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

4.      Sistem yang memproduksi arti
Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara artificial. Tujuannya dan maksudnya diciptakan secara simbiolis dan dipertahankan oleh manajemen.
5.      Sistem yang digabungkan secara longgar
Organisasi terdiri dari unit-unit yang relatif berdiri sendiri dapat mengejar tujuan yang tidak sama atau bahkan saling bertentangan.
6.      Sistem politik
Organisasi terdiri dari pendukung internal yang mencoba memperoleh control dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka.
7.      Alat dominasi
Organisasi menempatkan para anggotanya ke dalam “kotak-kotak” pekerjaan yang menghambat apa yang dapat mereka lakukan dan individu yang dengannya mereka dapat berinteraksi. Selain itu, mereka diberi atasan yang mempunyai kekuasaan atas mereka.
8.      Unit pemrosesan informasi
Organisasi menafsirkan lingkungannya,mengkoordinasikan aktivitas dan memudahkan pembutan keputusan dengan memproses informasi secara horisintal dan vertical melalui sebuah struktur hierarki.
9.      Penjara psikis
Organisasi menghambat para anggota dengan menghambat uraian pekerjaan,departemen,dvisi, dan perilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
10.  Kontrak social
Organisasi terdiri dari sejumlah persatujuan yang tidak tertulis dimana para anggota melakukan perilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan.



Sumber :
MANAJEMEN IT

Budaya Organisasi

Sebagian para ahli seperti Stephen P. Robbins, Gary Dessler (1992) dalam bukunya yang berjudul “Organizational Theory” (1990), memasukan budaya organisasi kedalam teori organisasi. Sementara Budaya perusahaan merupakan aplikasi dari budaya organisasi dan apabila diterapkan dilingkungan manajemen akan melahirkan budaya manajemen. Budaya organisasi dengan budaya perusahan sering disalingtukarkan sehingga terkadang dianggap sama, padahal berbeda dalam penerapannya.


Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International Encyclopedia of the Social Science” (1972) dpat dilihat menurut dua pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudians dari dua pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a memmmber of society” atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).

Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita lebih memahami budaya dari sudut sosiologi dan ilmu budaya, padahal ternyata ilmu budaya bisa mempengaruhi terhadap perkembangan ilmu lainnya seperti ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga ada beberapa istilah lain dari istilah budaya seperti budaya organisasi (organization culture) atau budaya kerja (work culture) ataupun biasa lebih dikenal lebih spesifik lagi dengan istilah budaya perusahaan (corporate culture). Sedangkan dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah kultur pembelajaran sekolah (school learning culture) atau Kultur akademis (Academic culture)

Dalam dunia pendidikan mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah Kultur akademis yang pada intinya mengatur para pendidik agar mereka memahami bagaimana seharusnya bersikap terhadap profesinya, beradaptasi terhadap rekan kerja dan lingkungan kerjanya serta berlaku reaktif terhadap kebijakan pimpinannya, sehingga terbentuklah sebuah sistem nilai, kebiasaan (habits), citra akademis, ethos kerja yang terinternalisasikan dalam kehidupannya sehingga mendorong adanya apresiasi dirinya terhadap peningkatan prestasi kerja baik terbentuk oleh lingkungan organisasi itu sendiri maupun dikuatkan secara organisatoris oleh pimpinan akademis yang mengeluarkan sebuah kebijakan yang diterima ketika seseorang masuk organisasi tersebut.

Fungsi pimpinan sebagai pembentuk Kultur akademis diungkapkan oleh Peter, Dobin dan Johnson (1996) bahwa :

Para pimpinan sekolah khususnya dalam kapasitasnya menjalankan fungsinya sangat berperan penting dalam dua hal yaitu : a). Mengkonsepsitualisasikan visi dan perubahan dan b). Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman untuk mengtransformasikan visi menjadi etos dan kultur akademis kedalam aksi riil (Danim, Ibid., P.74).

Pola pembiasaan dalam sebuah budaya sebagai sebuah nilai yang diakuinya bisa membentuk sebuah pola prilaku dalam hal ini Ferdinand Tonnies membagi kebiasaan kedalam beberapa pengertian antara lain :

o Kebiasaan sebagai suatu kenyataan objektif sehari-hari yang merupakan sebuah kelajiman baik dalam sikap maupun dalam penampilan sehari-hari.

o Kebiasaan sebagai Kaidah yang diciptakan dirinya sendiri yaitu kebiasaan yang lahir dari diri pendidik itu sendiri yang kemudian menjadi ciri khas yang membedakan dengan yang lainnya.