Kamis, 04 November 2010

Tugas Kuliah

                                        PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE



               1.Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :

               Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka men­capai tujuan yang sah ditetapkan.


        Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan rnempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen
a.    Planning (perencanaan)
  Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang hams dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang se­benarnya. Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik Sangat diperlukan dalam rangka rnengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan
b.    Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi­fungsi tersebut secara tepat
Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyek­tif
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang hams dilakukan untuk membina dan men­dorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaik. pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan   sebagainya. maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan. penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya

d. Controlling (pengendalian)
-           Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga             dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan.

-             Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan.
-           Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
2.MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen­capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung penger­tian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
      3.MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.


            4.MANAJEMEN DAN TATA KERJA

    Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adal sebagai berikut :

a. manajemen    : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
b.organisasi       : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompok kerja sama
c.tata kerja        : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut ham dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien



BAB 2.RUANG LINGKUP ORGANISASI METODE


1.SIFAT DAN MAKSUD ORGANISASI DAN METODE METODE

    pengertian organisasi dan metode, antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisa berjalan lancar.

    Jadi sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang diper­gunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.

2.PENGERTIAN EFESIENSI

    Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai berikut:

                                            Efisiensi  
= Output dibagi Input     

3.RUANG LINGKUP ORGANISASI DAN METODE

 
    Adanya sistem, prosedur dan tata kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber day manusia maupun penggunaan waktu yang tersedia.  

Minggu, 03 Oktober 2010

Tugas Kuliah

Definisi Dasar Teori Organisasi

A.    Organisasi
Adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secar sadar,dengan sebiah batasan yang relative dapat diidentifikasikan,yang atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajemen. Kesatuan social berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompokmorang yang berinteraksi satu sama lain.
B.     Sruktur Organisasi
·         Struktur Organisasi mempunyai 3 komponen :
a.       Kompleksitas : mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi.
b.      Formalisasi : tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawai.
c.       Sentralisasi : mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan.
C.    Arti Desain Organisasi
Mempertimbangkan konstruksi dan mengubah stuktur organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Mengkonstruksi dan mengubah sebuah organisasi sama seperti membangun atau memperbarui sebuah rumah.
D.    Arti Teori Organisasi
Teori organisasi adalah Disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek – aspek deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut.


E.     Perbandingan Teori Organisasi dengan Perilaku Organisasi.
1.      Teori Organisasi : mengambil pandangan makro,unit-unit analisisnya adalah organisasi itu sendiri / sub-sub utamanya.
2.      Perilaku Organisasi : mengambil pandangan mikro,memberi tekanan pada individu dan kelompok-kelompok kecil.
Perbedaan mikro makro menyebabkan tumpang tindih,missal factor-faktor structural mempunyai dampak terhadap perilaku pegawai.
F.     Pentingnya Mempelajari Teori Organisasi
  Organisasi adalah bentuk lembaga yang dominan dalam masyarakat kita.
   Organisasi meresap dalam semua aspek kehidupan masyarakat.
   Untuk mengejar karier manajemen.
  Prasyarat meperoleh gelar à tidak akan member hasil.
G.    Perspektif Sistem
1.      Definisi Sistem : kumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung,diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan kesatuan.
2.      Jenis-jenis Sistem
  Sistem terbuka   karakteristik sistem terbuka
·         Kepekaan tehadap lingkungan
·         Umpan balik
·         Cyclical character : system terbuka merupakan kejadian berputar.
·         Negative Entropy : kemungkinan system hancur dan menghilang.
·         Steafy State : masukan energy untuk menahan entropy
·         Gerakan kearah pertumbuhan dan ekspansi
·         Keseimbangan mempertahankan menyesuaikan aktivitas
·         Equifinality : terdapat berbagai cara untuk mencapai tujuan
H.    Daur Hidup ( Life Cycle )
1.      Perspektif daur hidup : organisasi dilahirkan,tumbuh, dan akhirnya mati.
2.      Definisi daur hidup : merujuk pada sebuah pola perubahan yang dapat diramalkan.
3.      Tahapan daur hidup :
a.       Tahapan kewirausahaan (enteprenurial)
b.      Tahapan kebersamaan (collectivity)
c.       Tahapan formalisasi dan control (formalization & control)
d.       Tahapan perluasan struktur (elaboration of structure)
e.       Tahapan kemunduran (decline)
I.       Konsep Organisasi
Organisasi dikonsepkan dengan berbagai cara :
1.      Kestuan rasional dalam mengejar tujuan
Organisasi adalah untuk mencapai tujuan, dan perilaku para anggota organisasi dapat dijelaskan sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan tersebut.
2.      Koalisi dari pendukung (constituencies)
Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok yang masing-masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri.
3.      Sistem terbuka
Organisasi adalah system transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

4.      Sistem yang memproduksi arti
Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara artificial. Tujuannya dan maksudnya diciptakan secara simbiolis dan dipertahankan oleh manajemen.
5.      Sistem yang digabungkan secara longgar
Organisasi terdiri dari unit-unit yang relatif berdiri sendiri dapat mengejar tujuan yang tidak sama atau bahkan saling bertentangan.
6.      Sistem politik
Organisasi terdiri dari pendukung internal yang mencoba memperoleh control dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka.
7.      Alat dominasi
Organisasi menempatkan para anggotanya ke dalam “kotak-kotak” pekerjaan yang menghambat apa yang dapat mereka lakukan dan individu yang dengannya mereka dapat berinteraksi. Selain itu, mereka diberi atasan yang mempunyai kekuasaan atas mereka.
8.      Unit pemrosesan informasi
Organisasi menafsirkan lingkungannya,mengkoordinasikan aktivitas dan memudahkan pembutan keputusan dengan memproses informasi secara horisintal dan vertical melalui sebuah struktur hierarki.
9.      Penjara psikis
Organisasi menghambat para anggota dengan menghambat uraian pekerjaan,departemen,dvisi, dan perilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
10.  Kontrak social
Organisasi terdiri dari sejumlah persatujuan yang tidak tertulis dimana para anggota melakukan perilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan.



Sumber :
MANAJEMEN IT

Budaya Organisasi

Sebagian para ahli seperti Stephen P. Robbins, Gary Dessler (1992) dalam bukunya yang berjudul “Organizational Theory” (1990), memasukan budaya organisasi kedalam teori organisasi. Sementara Budaya perusahaan merupakan aplikasi dari budaya organisasi dan apabila diterapkan dilingkungan manajemen akan melahirkan budaya manajemen. Budaya organisasi dengan budaya perusahan sering disalingtukarkan sehingga terkadang dianggap sama, padahal berbeda dalam penerapannya.


Kita tinjau Pengertian budaya itu sendiri menurut : “The International Encyclopedia of the Social Science” (1972) dpat dilihat menurut dua pendekatan yaitu pendekatan proses (process-pattern theory, culture pattern as basic) didukung oleh Franz Boas (1858-1942) dan Alfred Louis Kroeber (1876-1960). Bisa juga melalui pendekatan structural-fungsional (structural-functional theory, social structure as abasic) yang dikembangkan oleh Bonislaw Mallllinowski (1884-1942) dan Radclife-Brown yang kemudians dari dua pendekatan itu Edward Burnett Tylor (1832-1917 secara luas mendefinisikan budaya sebagai :”…culture or civilization, taken in its wide ethnographic ense, is that complex whole wich includes knowledge,belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a memmmber of society” atau Budaya juga dapat diartikan sebagai : “Seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya melalui proses belajar(Koentjaraningrat, 2001: 72 ) sesuai dengan kekhasan etnik, profesi dan kedaerahan”(Danim, 2003:148).

Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita lebih memahami budaya dari sudut sosiologi dan ilmu budaya, padahal ternyata ilmu budaya bisa mempengaruhi terhadap perkembangan ilmu lainnya seperti ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga ada beberapa istilah lain dari istilah budaya seperti budaya organisasi (organization culture) atau budaya kerja (work culture) ataupun biasa lebih dikenal lebih spesifik lagi dengan istilah budaya perusahaan (corporate culture). Sedangkan dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah kultur pembelajaran sekolah (school learning culture) atau Kultur akademis (Academic culture)

Dalam dunia pendidikan mengistilahkan budaya organisasi dengan istilah Kultur akademis yang pada intinya mengatur para pendidik agar mereka memahami bagaimana seharusnya bersikap terhadap profesinya, beradaptasi terhadap rekan kerja dan lingkungan kerjanya serta berlaku reaktif terhadap kebijakan pimpinannya, sehingga terbentuklah sebuah sistem nilai, kebiasaan (habits), citra akademis, ethos kerja yang terinternalisasikan dalam kehidupannya sehingga mendorong adanya apresiasi dirinya terhadap peningkatan prestasi kerja baik terbentuk oleh lingkungan organisasi itu sendiri maupun dikuatkan secara organisatoris oleh pimpinan akademis yang mengeluarkan sebuah kebijakan yang diterima ketika seseorang masuk organisasi tersebut.

Fungsi pimpinan sebagai pembentuk Kultur akademis diungkapkan oleh Peter, Dobin dan Johnson (1996) bahwa :

Para pimpinan sekolah khususnya dalam kapasitasnya menjalankan fungsinya sangat berperan penting dalam dua hal yaitu : a). Mengkonsepsitualisasikan visi dan perubahan dan b). Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pemahaman untuk mengtransformasikan visi menjadi etos dan kultur akademis kedalam aksi riil (Danim, Ibid., P.74).

Pola pembiasaan dalam sebuah budaya sebagai sebuah nilai yang diakuinya bisa membentuk sebuah pola prilaku dalam hal ini Ferdinand Tonnies membagi kebiasaan kedalam beberapa pengertian antara lain :

o Kebiasaan sebagai suatu kenyataan objektif sehari-hari yang merupakan sebuah kelajiman baik dalam sikap maupun dalam penampilan sehari-hari.

o Kebiasaan sebagai Kaidah yang diciptakan dirinya sendiri yaitu kebiasaan yang lahir dari diri pendidik itu sendiri yang kemudian menjadi ciri khas yang membedakan dengan yang lainnya.

Ciri unsur dan Teori organisasi

 Ciri-ciri Organisasi:
Ciri-ciri Organisasi Modern
•Organisasi bertambah besar
•Pengolahan data semakin cepat
•Penggunaan staf lebih intensif
•Kecendrungan spesialisasi
•Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
•Unsur-unsur organisasi lebih lengkap


Unsur-unsur organisasi :
–Manusia(Man)
–Kerjasama
–Tujuan Bersama
–Peralatan (Equipment)
–Lingkungan
–Kekayaan alam
–Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
Teori Organisasi Umum 1


Teori Organisasi
•Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
a. Teori Birokrasi
b. Teori Administrasi
c. Manajemen Ilmiah
•Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Menekenakan pentingnya aspek psikologis & sosial karyawan
•Teori Organisasi Modern
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan

Organisasi Yang Baik

Bagaimana sebuah organisasi bisa dikatakan baik?,dan apa saja yang mempengaruhi organisasi itu di katakan baik?. Ada beberapa pandangan sebuah organisasi di katakan baik,sekarang organisasi itu sendiri apa ?. Menurut pandangan saya organisasi adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa indifidu yang mempunyai gagasan dan tujuan untuk tercapainya suatu harapan atau sasaran yang ingin di capai dalam waktu yang sudah di tentukan.


Sekarang bagaimana organisasi itu di katakan baik ?,organisasi yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir,organisasi yang mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas,organisasi yang mempunyai perencanaan yang matang,organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif dalam membuat perencanaan,organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.

Dewasa ini banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh berkembang,namun jarang sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama,mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau mecet ¨tidak bisa menyelesaikan program/tidak menuai hasil (gagal)¨,ataukah karena perencanaan program itu dulunya tidak di pikirkan secara matang,atau bagaimana?,saya kurang begitu paham. Ataukah karena kurang kompak atau bagaimana ini?,bisa juga ini malah yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan.

Kerjasama yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik,di samping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada kerjasama dan komunikasi yang baik,sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.

Hal-hal yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :

1. Kepemimpinan,tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap,tegas,tanggung jawab,kemampuan yang lebih,dan konsisten dengan tanggung jawab,sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.

2. Anggota atau pengurus di masing-masing program,jika kepengurusan tidak bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik,organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.

3. Tempat atau kantor,sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.

4. Jaringan,ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan baik,banyaknya jaringan yang di bangun,ini semakin menunjukan organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.

5. Komunikasi dalam organisasi,jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang baik,bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga beda tujuan,sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah,organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.

6. Managemen,organisasi yang baik managemennya juga harus baik,tersusun dengan rapi dan terorganisir dengan baik.

7. Budaya dalam keorganisasian,yang di maksud dengan budaya disini adalah kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi,entah itu kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang tidak baik,seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan tugas,mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan ¨tidak tepat waktu¨,tidur di waktu jam kerja,dan lain-lainnya.

Mungkin masih banyak hal-hal yang menunjang sebuah organisasi itu bisa lebih baik,ini hanya beberapa hal saja yang bisa menunjang sebuah organisasi menjadi baik. Pengalaman saya dalam berorganisasi selama ini,banyak kelemahan-kelemahan yang tidak di mengerti dalam organisasi itu sendiri ¨tidak ada kaca benggala ¨,kebanyakan organisasi yang tidak bisa bertahan lama itu karena tidak punya tujuan atau konsep dan tarjet yang jelas ,seperti organisasi kepemudaan,dan organisasi masyarakat yang lainnya. Dalam berorganisasi harus punya rasa kekeluargaan yang tinggi,seperti punya rasa memiliki,saling bekerja sama,dan yang lainnya.

Jadi,di sini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit,organisasi itu tidak bisa dikatakan organisasi yang baik,karena semuanya hanyalah sebuah program tanpa penyelesaian,disamping itu juga harus konsisten,organisasi yang tidak konsisten ¨macet di tengah perjalanan¨ berarti organisasi itu gagal menjalankan program,itu juga tidak baik.

Dampak Organisasi Tanpa adanya Visi dan Misi

Seperti kita ketahui dalam sebuah organisasi atau suatu lembaga, visi dan misi merupakan sebuah hal yang sangat penting atau menjadi kunci utama untuk menjalankan semua kegiatan dalam sebuah organisasi atau lembaga tersebut. Visi dan Misi harus berada dalam urutan paling atas sebelum perencanaan dalam lembaga/organisasi.


Visi dalam sebuah lembaga atau organisasi sangatlah penting karna visi menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa depan atau cita-cita yang ingin di capai oleh lembaga atau organisasi tersebut. Visi pun memberikan gambaran yang jelas dimasa depan yang bisa dilihat oleh karyawan, konsumen ataupun pemegang saham dalam lembaga/organisasi tersebut. Visi yang bagus tidak hanya menantang dan mengispirasi, namun juga sangat berarti, sehingga setiap pegawai/karyawan bisa menghubungkan tugas atau pekerjaan yang dilakukannya dengan visi dari lembaga/organisasi dimana dia bekerja.


Tapi apa yang terjadi jika sebuah organisasi tanpa adanya visi??....

Telah kita ketahui bersama bahwa visi sangatlah penting dalam menjalankan sebuah lembaga/organisasi karena dengan visi yang jelas maka semua orang yang lerlibat dalam sebuah lembaga/organisasi tersebut baik itu karyawan. Konsumen ataupun pemegang saham dapat mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mencapai visi atau tujuan dari lembaga/ organisasi tersebut.


Namun sebaliknya, jika sebuah lembaga/organisasi yang dibangun tanpa adanya visi maka lembaga/organisasi tersebut akan rusak, karena lembaga/organisasi tersebut tidak mempunya visi atau tujuan dari berorganisasi, tidak hanya itu jika tidak ada visi maka anggota maupun konsumen dan siapapun yang terlibat dalam lembaga/organisasi tersebut tidak tahu apa yang harus dilakukannya karena merekapun tidak tahu apa tujuan atau cita-cita dari lembaga/organisasi tersebut.

tugas

Organisasi Sebagai Sistem

Sederhananya, sebuah sistem adalah sebuah koleksi terorganisir dari bagian-bagian yang sangat terintegrasi untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Sistem ini memiliki berbagai masukan yang diolah untuk menghasilkan output tertentu, yang bersama-sama, mencapai tujuan keseluruhan yang diinginkan oleh organisasi. Ada umpan balik antara berbagai bagian ini untuk memastikan mereka tetap selaras untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi. Ada beberapa kelas sistem, mulai dari yang sederhana kerangka sangat sampai ke sistem sosial, mana yang paling kompleks. Organisasi, tentu saja, sistem sosial.


Sistem memiliki input, proses, output dan hasil. Untuk menjelaskan, input kepada sistem termasuk sumber daya seperti bahan baku, uang teknologi dan orang. Ini masukan melalui proses di mana mereka selaras, pindah bersama dan dikoordinasikan dengan hati-hati, akhirnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan untuk sistem. Output adalah hasil yang nyata dihasilkan oleh proses dalam sistem, seperti produk atau jasa bagi konsumen. Jenis lain hasil adalah hasil, atau manfaat bagi konsumen, misalnya, pekerjaan bagi pekerja, meningkatkan kualitas hidup untuk pelanggan, dll Sistem bisa menjadi seluruh organisasi, atau perusahaan departemen, kelompok, proses, dll

Komentar berasal dari, misalnya, karyawan yang melakukan proses dalam, pelanggan organisasi / klien menggunakan produk dan jasa, dll Komentar juga datang dari lingkungan yang lebih besar dari organisasi, misalnya, pengaruh dari pemerintah, masyarakat, ekonomi, dan teknologi.

Setiap organisasi memiliki berbagai subsistem, juga. Setiap subsistem memiliki batas-batas sendiri macam, dan termasuk berbagai masukan, proses, keluaran dan hasil diarahkan untuk mencapai tujuan keseluruhan subsistem tersebut. Contoh umum adalah subsistem departemen, program, proyek, tim, proses untuk menghasilkan produk atau jasa, dll. Organisasi terdiri dari orang - yang juga sistem sistem sistem - dan terus begitu. Subsistem diatur dalam hirarki yang diperlukan untuk mencapai tujuan keseluruhan dari sistem secara keseluruhan.

Sistem organisasi ditentukan oleh, misalnya, dokumen hukum (anggaran dasar, oleh hukum, peran petugas, dll), misi, tujuan dan strategi, kebijakan dan prosedur, manual operasi, dll. Organisasi ini digambarkan oleh organisasi grafik, deskripsi kerja, materi pemasaran, dll. Sistem organisasi ini juga dipelihara atau dikendalikan oleh kebijakan dan prosedur, anggaran, manajemen sistem informasi, sistem manajemen mutu, kinerja sistem review, dll.

Sumber : http://managementhelp.org